Page Views

Jumat, 20 Maret 2009

Dua Pengendara Motor Asing

Pada hari selasa kemarin, ada hal unik yang saya temui pada saat saya akan berangkat menuju kampus saya di kawasan Jatinangor. Saya berangkat agak siang karena memang pada hari itu masuk kuliah agak siang, apa lagi ada satu mata kuliah yang dosenya tidak bisa hadir, jadi masuk pun lebih siang lagi yaitu pukul 12.10. Saya berangkat dari rumah pukul 11.15 dan langsung menuju kampus yang memakan waktu sekitar 20 menit. Di dalam perjalanan ketika saya sampai di derah Cibiru, ada hal unik yang saya temui dan sangat tidak biasa. Saya bertemu dengan dua pengendara sepeda motor, yang satu menggunakan motor Dakkar, dan yang satunya menggunakan motor tua (sekitar tahun 1960-1970-an) uniknya adalah, plat nomor kedua motor itu adalah plat nomor asing atau bukan milik Indonesia yang satu bernomor 218 EUY dan satu lagi bernomor 243 HGY. Plat nomer itu memiliki dasar berwarna putih dan tulisan angka berwarna kuning.

Saya pun bertanya-tanya dalam hati, dari manakah mereka dan mau kemanakah mereka, dengan rasa penasaran saya pun menjalankan motor saya lebih cepat dan mencoba menyalip mereka. Saya pun memperhatikan mereka dari samping, dan ternyata kedua pengendara motor itu adalah orang asing atau bule (kata orang Indonesia), mereka berjalan sangat santai, dan terlihat menikmati perjalanan mereka sambil sesekali melihat peta yang mereka taruh di atas spedometer motor mereka. Saya pun makin tertarik mengamatinya, mereka seakan sudah terbiasa dengan lalu lintas Indonesia yang semrawut atau tidak teratur, mereka menyalip dari kiri dan kanan, dan terkadang mereka berdua saling bercanda dan sesekali tersenyum terhadap pengendara motor lain yang mungkin juga seperti saya, yang heran terhadap mereka.

Karena pada saat itu saya sedang sendiri, jadi saya tidak bisa mengeluarkan kamera dan saya cukup menyesal tidak bisa mengabadikan momen unik tersebut, karena saya jarang melihat hal yang seperti itu, bertemu dengan dua motor asing dengan barang yang cukup banyak. Karena waktu kuliah yang hampir masuk, saya pun langsung berjalan meninggalkan mereka dan langsung menuju kampus saya dengan perasaan yang masih penasaran.

Sesampai di kampus saya pun menceritakan kejadian tersebut kepada teman-teman saya, teman saya pun cukup kaget mendengarnya dan menanyakan pada saya apakah saya mengambil gambar tersebut. Dan satu teman saya mengatakan, Kalau gak salah, itumah dua petualang keliling dunia, naik motor yang dari Australia!!. Saya pun cukup kaget mendengarnya, dan menyesal tidak mengambil gambar kedua petualang tersebut. Apalagi pada hari Kamisnya, saya melihat mereka berdua di sebuah berita TV Nasional, Dan benar mereka memang petualang dunia atau berkeliling dunia dengan sepeda motor. Walaupun tidak dapat mengambil gambar momen unik itu, saya cukup senang dapat bertemu mereka langsung di jalanan dan berkendara di samping saya. hee...hee..., tentu suatu hal yang belum tentu bisa terjadi kepada teman-teman saya maupun orang lain.

Minggu, 15 Maret 2009

Kunjungan Dari Jauh

Tadi malam, saya menghadiri acara makan malam di sebuah restoran khas Sunda di daerah pasteur. Acara makan malam yang diadakan keluarga besar saya itu, adalah untuk menjamu keluarga Dr.Nik, yaitu dokter langganan keluarga besar saya dari Malaka-Malaysia. Dr.Nik sedang berlibur di Bandung. Sang dokter liburan ke Indonesia dengan membawa istri dan empat orang anak laki-lakinya yang masih beranjak dewasa (paling tua masih sekitar kelas 3 smp).,Juga dua orang lainya, yaitu Om Bakrie adalah saisstan Dr.Nik, ia sudah sangat akrab dengan keluarga besar saya, dan satu lagi adalah Om Ahmad, adalah orang yang sudah di anggap keluarga sendiri, ia selalu mengantarkan saya keliling Malaysia sampai ke Singapore apabila saya sedang berkunjung ke Malaka, dengan mobil Caravello atau Serena nya.

Mereka mengaku senang bisa datang ke Bandung, mereka mengatakan bahwa bandung adalah kota yang sejuk dan menyenangkan untuk di kunjungi. Selama di Bandung mereka mengunjungi tempat-tempat wisata di Bandung. Mereka pun menceritakan tentang kemacetan di kota Bandung apabila sedang weekend, dengan logat melayu mereka mengatakan "di Bandung Maju dikit, berhenti banyak", saya pun tertawa mendengarnya, tetapi mereka mengatakan bahwa Bandung adalah kota yang indah. Mereka juga menceritakan tentang makanan di sini, mereka sangat menyukai banyak masakan di indonesia terutama di daerah Bandung, yang memiliki beragam kuliner.

Walaupun kami dan keluarga Dr.Nik berbeda bangsa, tetapi kita sudah seperti keluarga sendiri, dan akan terus menjalin hubungan yang baik. dan sungguh menyenangkan bisa kenal dengan keluarga Dr.Nik yang sangat ramah dan terbuka. Saya juga sangat senang bisa bertemu kembali dengan Om ahmad yang sangat baik, dan biasanya bertemu di Malaka tetapi kini dapat bertemu di Bandung.

Jumat, 13 Maret 2009

Selalu Terulang

Entah mengapa akhir-akhir ini perasaan saya begitu negatif, Negatif terhadap hidup, negatif terhadap semua orang, dan terutama terhadap pacar saya. Saya akui, saya akhir-akhir ini memang seakan berubah menjadi orang yang egois terhadap dia, orang yang sangat takut terjadi kembali hal-hal yang saya tidak sukai. Tapi apakah itu harus saya keluarkan seluruhnya. Sepertinya cukup memaksa dan mungkin tidak baik. Tapi saya harap sih tidak, dan jangan sampai saya membuat orang lain menjadi terkekang.

Tapi semua itu ada alasanya, Mengapa saya begitu. Karena dia lah yang memulai semuanya itu, dia yang melakukan hal yang sangat saya tidak sukai, dan terus di ulangi, bahkan sampai saya bosan, dan cuek terhadap hal itu. Tetapi saya adalah seseorang yang ingin menyelesaikan masalah secara tuntas, orang yang tidak ingin menyimpan masalah secara berlarut, bahkan terpendam dan menyebabkan pikiran menjadi gak karuan. bahkan sampai mengganggu kuliah saya (walaupun belum sampai separah itu, tapi takut kan tidak dilarang..he..!!).

Saya akui saya memang begitu menyayanginya, dan saya tahu dia pun juga sangat menyayangi saya. Tapi apakah hanya itu yang bisa di andalkan, karena banyak hal yang harus saya akui memang tidak sejalan, dan berlanjut menjadi pertengkaran kecil (kecil menurut saya). Dan Apakah itu yang namanya saling menyayangi. Tetapi untungnya sejauh ini hal itu pun bisa cepat di redam. yah...saya harap itulah seperti yang orang katakan sebagai bumbu..ha..

Tetapi selama 2 tahun berjalan denganya, saya begitu bahagia. saya merasakan yang namanya cinta, merasakan yang namanya berpacaran, dan merasakan yang namanya disayangi dan dicintai. saya seakan selalu ingin bersamanya, selalu ingin memeluknya, karena saya takut kehilanganya, karena dia tahu cara membuat saya bahagia.

Bagaimanapun itu, saya tetap ingin dia menjadi bagian hidup saya.
Karena terkadang hanya dialah yang dapat mengerti saya.
Walaupun terkadang juga dia terlalu egois buat saya.
tetapi tidak ada pasangan yang benar-benar sempurna.
Tapi saya yakin terhadap dia.

dia mengubah hidup saya, dia mampu meyakinkan saya.
thanks 123-07..you're my best!!

Sentuhan Awal

Halo semua!!, ini adalah sentuhan awal dari sebuah blog baru saya ini. Dan itu hanya sekedar sapaan hangat dari saya, yang tak lain, hanyalah orang biasa yang mencoba belajar menjadi seseorang apalah??(saya pun tidak paham). Karena saya tidak tahu apakah saya telah menjadi orang yang di inginkan orang tua saya, maupun orang lain. baik yang sudah mengenal saya, atau belum mengenal saya sebelumnya.

Saya sampai saat ini sangat memikirkan perkataan teman SMA saya, yang mengatakan dirinya telah menjadi sampah, sampah keluarga, sampah komplek, bahkan ia menyebut dirinya sampah dunia. Itu kata-kata yang sangat saya pikirkan sampai saat ini. Apakah memang itu ada dan benar nyata, dan apakah mungkin saya juga telah menjadi bagian dari apa yang dikatakan teman saya itu. Hahaha..entahlah, hanya saya yang dapat merasakanya.

Tapi ada juga seorang teman saya yang lainya, yang mengatakan bahwa saya telah mampu membuat bangga orang lain, termasuk orang tua saya. Karena apa yang saya dapatkan sudah dapat di katakan sebagai yang terbaikdan lebih baik di banding orang lain. Mungkinkah teman saya itu benar? haha..saya hanya kembali tertawa, karena sekali lagi, apa yang saya alami hanya saya yang dapat merasakanya.